Bensin Mana Bensin



Siang ini terik sekali. Ku harap laju motorku bisa lebih cepat lagi sebelum kulitku yang eksotis ini tambah eksotis (gosong) karena kepanasan. 

Diatas motor tak sengaja Kuliat indikator bensin sudah berkedip-kedip, pertanda harus segera mengisi bensin. Saya dapat satu penjual bensin eceran, yah tapi sudah terlewat, saya malas memutar motor. Lalu dua tiga penjual berjejeran, tapi malas untuk berhenti karena botol nya tidak penuh, masa ia harga bensin sudah naik takaran liternya di turunin, #gakmaurugi. mungkin di depan sana masih ada dengan botol yang insya allah penuh hehe. Tuh benar kan, masih ada, penjual terakhir di perbatasan kampung, uh tapi tidak ada tempat teduh. Saya pun melewatinya lagi. Kupikir kapasitas bensin dalam tangki masih cukup lah untuk mengantarku sampai di pertamina depan sana. 

Saya pun memperlambat laju motor. Konon katanya dengan memperlambat laju motor bahan bakar tidak akan cepat habis, tapi ternyata itu hanya hoax baru setengah perjalanan menuju pertamina, motor ku mendadak tak bertenaga, lalu mesinnya mati. #MAMPUSS

Akhirnya, di siang hari yang terik itu, saya turun dari motor lalu mendorongnya sembari nenteng sekantong belanjaan yang saya beli dari kota. 

Disepanjang jalan, saya tidak menemukan satu pun penjual bensin eceran, hingga pada akhirnya sampe jugalah saya di depan pertamina dengan sebuah papan yang betuliskan TUTUP, PERTALITE SEDANG DIKIRIM. 

Whatt!!! Sial bangett,, Saya liat sekeliling para pedagang juga tidak ada yang menjual, seketika badan kekarku ini jadi lemes, sudah kayak kerupuk kena air. Terpaksa saya harus mendorong lagi sampai keujung jalan sana. Melelahkan sekali rasanya, tapi saya sadar, ini salah saya sendiri,  dari kejadian ini saya belajar, saya gak boleh terlalu menganggap remeh sesuatu, padahal sudah ada peringatan diawal dengan berkedipnya indikator bensin itu pertanda saya harus sesegera mungkin untuk mengisinya kalau tidak yah beginilah jadinya, saya juga jadi teringat oleh temanku yang saat ini sedang terbaring di rumah sakit, dia sakit karena terlalu mengabaikan peringatan-peringatan yang ada seperti kepalanya yang sering terasa berat dan pandangan mata yang mulai buram karena keasikan main game di android, seandainya dia menanggapi peringatan-peringatan itu dengan mengambil waktu untuk beristirahat dan tidak begadang untuk beberapa waktu,pasti dia gak bakalan terbaring dirumah sakit. Tentunya kita tidak bisa mengendalikan sesuatu diluar kemampuan kita tapi tuhan menciptakan begitu banyak peringatan-peringatan untuk mengingatkan kita, tinggal kitanya saja mau mengabaikan peringatan itu atau menanggapinya dengan baik. 


Hemmm, oke mungkin segitu dulu, saya mau lanjut dorong motor huffhh..

Posting Komentar

8 Komentar

  1. Anak muda (cowok) berbadan kekar mendorong motor sejauh apapun energinya belum terkuras. Bayangkan nenek2 seperti saya, yang juga pernah mengabaikan peringatan amper. Dengan badan bermandikan keringat mendorong motor 500 m. He he ....

    BalasHapus
  2. Wwwaaaaahhh 500 m,,, kenapa gak telppn cucu nya nek buat dijemput

    BalasHapus
  3. ga kebayang mendorong motor di siang yang panas lul...mbul mah langsung gakuat..hahahha...gakuat kalau kena matahari...sebelum oles oles tabir surya, ekekekk..

    etapi kmudian jadi eling deng..aku kan ga bisa naik motor hahahhah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh ternyata mbull gak tau bawa motor wkwk,, ya cocoklah buat dorong motor hehe

      Hapus
  4. Masya Allah ada pesan penting yang disampaikan Abang dalam artikel ini. Semangat terus ya Bang

    BalasHapus