berawal dari facebook

Saya termasuk pengguna aplikasi facebook yang setia, saya sudah instal facebook sejak jaman saya masih suka beli gorengan tiga bayarnya satu, tapi itu dulu, sekarang mah beli lima bayar satu "eh", menurutku Ada banyak hal yang menarik yang bisa kita temukan di facebook selain berita hoax nya, salah satunya adalah cewek-ceweknya, bagiku facebook sudah kayak aplikasi biro jodoh, karena tak sedikit temanku yang jomblo sudah menemukan pasangan disana.

Dan Hari ini saya ingin berdandan sekeren mungkin dan pake parfum sewangi mungkin supaya bau ketekku yang beberapa hari ini gak ketemu deodoran bisa teredam. Ceritanya hari ini saya akan ketemuan dengan sosok wanita yang baru saya kenal lewat aplikasi facebook. Bagiku dia cewek yang berbeda dari penghuni facebook lainnya, setidaknya ia tidak menggunakan nick nama yang alay dan aneh, ia juga memiliki Suara yang lembut saat di telpon, Dia cantik dan imut, yah kalau dilihat dari foto profilnya sih. Dan yang paling menarik, dia gak pernah like postingannya sendiri.

kita sudah chatingan hampir sebulan dan merasa akrab satu sama lain. kita memutuskan untuk ketemuan dan rencana kami akan bertemu di salah satu cafee yang ada di kota majene.

Setelah sampai di tempat ketemuan saya merasa nervous, deg-degan, dan rasanya saya kebelet pipis. Pasalnya Ini adalah pertama kali saya ketemuan dengan seorang wanita.

Dengan tekad yang kuat Saya langkahkan kaki masuk menuju cafee itu, didalam rame banget, saya melirik kesana kemari, dipojokan terlihat sosok cewek yang melambaikan tangannya kearahku, saya melambaikan balik dan memghampirinya,

"maaf yah, bukan anda tapi pelayannya saya panggil" kata cewek itu.

Sialan, kirain saya yang di panggil, saya kembali melirik kesana kemari, mencari toilet udah kebelet banget soalnya gara-gara nervous. Sehabis dari toliet saya kembali planga-plengo mencari cewek itu, "sial, kayaknya saya dikerjain nih" ucapku dalam hati.

Tak lama berselang, ada cewek yang menghampiriku dan bertanya "fahrul yah?" sambil tersenyum.

Waow, saya hanya terperangah melihat dia, ternyata dia beda jauh dari foto profilnya, dibandingkan di facebook dia lebih cantik di dunia nyata, hanya saja ada beberapa jerawat di bagian pipinya yang belum pecah.

Di cafee itu kami duduk berhadapan sambil diam-diaman dan sok sibuk dengan handphone masing-masing. Ada banyak yang perlu dibicarakn tapi keberanianku belum begitu terkumpul.

"cantiknya ini cewek" kataku dalam hati, ya iyalah Mana berani saya ngomong langsung, untuk melihatnya saja saya harus curi-curi pandang.

Sepuluh menit berlalu akhirnya dia membuka obrolan, gak tahu juga hanya beberapa menit kami menjadi begitu akrab, semua kami obrolin. Mulai dari iya bercerita tentang betapa sedihnya ia melihat ending dari film "bridge to terabithia" bahkan ia sampe nangis semalaman katanya.

Kataku dalam hati "yaelah cemen banget, cuma gara-gara film nangis".

Sampai ia bercerita tentang betapa menurunnya perekonomian indonesia pada tiga tahun terakhir ini yang imbasnya terhadap tingginya angka kemiskinan"

Makin lama, obrolan kami makin berisi, ngebuat otakku semakin inseciure saja.

Dari cara dia ngomong dan bersikap, saya rasa dia lebih dewasa dari pada saya. bukan maksud saya dia ketuaan, tapi maksud saya, dia sangat cocok untuk diajak bercerita banyak hal.

Setelah merasa sudah larut malam kita habiskan untuk ngobrol, kami memutuskan untuk berpisah dan janjian untuk bertemu di lain waktu.

Di perjalanan pulang dalam benakku hanya wajah gadis itu yang bertebaran di sepanjang jalan. Rasanya saya telah jatuh cinta.

Sesampainya di rumah, saya rebahkan badan ke kasur, lalu memeluk guling superman kesukaanku, aneh rasanya, baru kali ini saya merasa nyaman yang berlebihan. Aku pun memgambil handphone di saku celanaku, saya coba telpon dia tapi gak diangkat, saya coba chat tapi gak di bales, mungkin dia sudah tidur pikirku.

Setelah malam itu, akun facebooknya enggak pernah online lagi, nomornya gak aktif lagi, dia menghilang seperti di telan bumi. saat itupun saya sadar pertemuan malam itu adalah pertemuan terakhir kami. Gak tau juga kenapa, tapi saya berpikir ada dua kemungkinan dia menghilang, pertama mungkin dia kecewa karena saya enggak sesuai dengan ekspektasinya, atau mungkin karena dia ilfeel karena malam itu saya minta di traktir dan minjem uang buat ongkos pulang.