Pengagum Rahasia

HeheHehe.... HummMmm... Saya suka senyum-senyum sendiri jika mendengar istilah pengagum rahasia, gak tau kenapa, mungkin karena saya juga pernah merasakan bagaimana menjadi seorang pengagum rahasia. Sebenarnya gak ada yang salah jika kita mengagumi seseorang secara diam-diam setidaknya kata djoko pinurbo karena mencintai dalam diam kita tidak akan mendapat penolakan. Saya setuju karena saya juga pernah mengalami yang namanya pengagum rahasia.

Jadi pertama kali saya menjadi pengagum rahasia sejak duduk di bangku kelas 2 SMP (sekolah masih perjaka, eh salah, maksudnya sekolah menengah pertama) Banyak yang mengatakan masa SMP adalah masa yang paling indah karena di masa itulah kita belajar banyak hal yang merubah kita dari sifat bocah menjadi sifat remaja. Dan di masa itulah kita merasakan perasaan aneh dalam diri, perasaan suka ke lawan jenis, perasaan Love, atau bahasa arab nya perasaan Cintah!!!! CINTAA, C.i.N.T.A. cinta

 *sengaja diulang-ulang agar kesannya drama banget.

Cinta pertama Itulah yang membuat masa SMP lebih manis dari pada masa-masa yang lain.  Betulji juga tawwa  karena  saya juga pernah mengalami hal itu. Namanya diana dia sosok anak yang smart, sopan dan setiap hari cantik.  Enggak tau juga dia asli mana tapi dia mirip keturunan jepang, matanya sipit, kulitnya putih kayak kapur barus dan yang paling menarik poninya yang setia nutupin dahinya yang lebarnya kayak lapangan persami dan Diana cukup populer di masa sekolah 

Kala itu saya Masih segumpalan cowok pendek, krempeng dan kurang ganteng yang telah jatuh cinta sama cewek tinggi dan cuantik, iya Saat itu tinggiku dengan dia sangatlah jauh berbeda posisi mataku sejajar dengan keteknya ketika sedang berhadapan. Saya masih ingat kejadian waktu itu, saat Pertama kali kenal dengan dia, suasana didalam ruang perpus begitu ramai oleh siswa-siswa, wajar waktu itu belum ada gadget kegiatan saat jam istirahat hanya di isi dengan ke perpus baca buku atau kalau tidak kelapangan main bola, atau kadang-kadang ke kantin, gombalin ibu kantin.

Saat itu saya ingin mengambil buku LKS diatas rak buku yang paling atas, sayangnya dengan tubuh yang pendek membuatku harus memanjat menggunakan kursi, sial belum juga dapat tuh buku kakiku malah terpeleset dan pRuakkk.... Kepalaku mendarat duluan di lantai. Benjolan yang ada di kepalaku pun membuat semua siswa yang berada di ruang perpus memeperlihatkan wajah yang tertawa, kecuali dia, iya diana, ia tidak sama sekali tertawa. Ia malah spontan memungutku dan merapikan buku yang jatuh berantakan. Dari situ saya perlahan memperhatikan sikapnya, wajahnya, cara dia berbicara, bau keteknya, sampe poninya yang seperti melambai-lambai kearahku. Dari semua itu menimbulkan kesan pertamaku tentang diana. Saya mulai naksir dengan semua yang dia miliki.

Akhirnya saya pun bisa kenalan dengan dia, rasanya senang banget, waktu itu kami ngobrol banyak hal dan memang gak bisa dipungkiri kepribadian diana memang keren abiss, membuat telingaku tambah minder mendengar semua prestasinya. Saya pasti akan berbahagia sekali jika ia  bisa jadi pacarku, tapi kayaknya itu hanya akan menjadi mitos karena semua yang dimiliki diana berbanding terbalik dengan apa yang saya miliki, diana cantik, keren dan tinggi, sedangkan saya enggak ganteng, jelek engga juga sih, ya lumayanlah, lumayan bikin orang istigfar ketika melihat saya. Huft". *nasibbb

Namun Sejak hari itu saya sering banget cupang dengan diana, setiap hari kalo enggak cupang dengan dia berasa ada yang aneh... Eits Tunggu dulu kayaknya ada kesalah pahaman, sepertinya saya harus  luruskan dulu kalimat sebelumnya. Jadi maksudnya "cupang" tuh singkatan dari curi-curi pandang. 

Tiap hari jika ada waktu istirahat saya sering iseng ke kelasnya hanya untuk melihat senyumnya yang manis walau dari kejauhan tapi mampu buatku keingetan terus sampe beberapa hari.

Terkadang ada rasa ingin untuk mengungkapkannya namun dengan alasan Sadar diri saya lebih memilih untuk memendam perasaanku, Lagian apa yang bisa dilakukan anak kelas 2 SMP yang pendek dan kurang ganteng seperti saya, pasti ia juga gak bakalan sanggup menanggung beban hidup jadi pacarku, setiap harinya pasti ia akan kena bully dari teman-temannya, karena itulah saya lebih memilih menjadi pengagum rahasia saja *aseek!!

Hingga tiba suatu hari yang enggak cerah saya melihat diana ngemil dengan seorang cowok di belakang kelasnya, namun ada yang aneh, kayaknya saya kenal dengan cowok itu. Akhirnya saya pun menyelinap, merayap, mendekap kemudian memanjat lewat palpon kelas agar bisa melihat mereka lebih dekat, setelah mengamati cukup lama sekitar 2 menitan akhirnya saya tau cowok itu, ia adalah teman sekelasku pas kelas 1 kemarin, yang paling saya gak terima  berani-beraninya dia deketin diana, Pasalnya cowok itu lebih pendek dan  wajahnya lebih abstral dari wajahku, sebagian giginya juga berkarat dan sedikit maju, ahh sialan, pasti diana sudah kena guna-gunanya nih. Pikirku penuh kecurigaan.

Mereka terlihat begitu akrab sekali, tertawa, tersenyum bahkan sampe mesra-mesraan dan itu semakin membuatku kesal. Pengen banget rasanya saya turun dari palpon dan mencubit pipinya pake gunting terus saya suapin koas kakiku yang belum ku cuci selama setahun, biar dia rasain keaseman yang saya rasain ketika melihat pemandangan kurang ajar itu, sumpah saya cemburu abiss, seperti ada sesuatu yang aneh di dadaku yang membuatku sesak nafas.

Jadi pengagum rahasia memang enggak selalu menyenangkan, berjuang sendirian, menunggu datangnya keajaiban dan pada akhirnya sakit melihat seseorang yang ditaksir jadian dengan orang lain meski begitu kita tetap selalu mendoakan dia, *semoga cepat putus.

Namun di akhir kelas 3 SMP tinggi badanku sudah sukses ngalahin dia. Tapi usahaku ngedeketin dia masih itu-itu aja, masih sebatas pengagum rahasia. Perpisahan sekolah pun sebentar lagi, walaupun gak lebih dari sekedar teman dan seorang pengagum rahasia saya tetap senang bisa mengenal diana di masa SMP. Dari dia saya mendapat banyak pelajaran bahwa jika kita tidak berani mengungkapkan perasaan kepada seseorang berarti kita harus berani menanggung resiko sakitnya melihat dia bersama orang lain. 

Namun semua itu telah menjadi cerita manis di masa SMP walau gak manis-manis amat sih sebenarnya lebih  ke pahit tapi cerita itu pantas untuk di kenang selamanya.

Mungkin begitu saja cerita dari saya, jika kalian seorang pengagum rahasia buruan deh ungakapin dari pada nyesal dan bagi kalian yang punya pengagum rahasia coba deh bahagian dia sekali aja yah. :)

Sekian dan i love you....