Cewek manis Pengunyah permen karet

  Cewek itu masih saja mengunyah permen karetnya sambil sesekali meniupnya menjadi gelembung. Cewek itu memang lebih suka memainkan permen karet dari pada harus membuangnya. Sedangkan temannya yang berada di sebelahnya hanya terus menatap permainan gelembung cewek itu. Mungkin temannya itu suka dengan gelembung permen karet hasil tiupan dari cewek itu karena alasan cara meniup cewek itu unik. Ia meniupnya dengan ekspresi wajah ngeden kayak orang lagi boker.

     Saya sendiri gak suka kegiatan seperti itu mengunyah permen karet yang sudah hambar lalu memainkannya menjadi gelembung, itu sama seperti hubungan yang sudah hambar tapi tetap saja di jalani, orang yang kayak gitu menurutku buang-buang waktu saja, Tapi melihat wanita itu memainkan permen karetnya saya jadi tersadar saya yang lebih membuang-buang waktuku.

     Sudah hampir satu jam saya perhatikan cewek itu di sudut parkiran kampus. Ia tak melakukan apa-apa selain mengunyah permen karetnya. sesekali ia juga berbincang dengan temannya sambil mengecek jam yang ada di pergelangan tangannya, Sepertinya ia lagi menunggu seseorang.

     Beberapa menit setelah itu seorang pria datang dengan motor matic warna ungu yang kelihatannya gak pernah di cuci selama sebulan, debu dan lumpur sudah tampak mengering menghiasi body motor itu. nampaknya itu dia orang yang ia tunggu.

     Orang itu membuka helmnya lalu mengambil rokok yang ada di saku celananya kemudian menyalakan di bibirnya, mereka terlihat berbincang seru kayak ibu-ibu penghuni kompleks yang ngumpul dikala sore-sore.

      Tak lama setelah itu temannya tiba-tiba menaiki sepeda motor pria itu, saya gak tau apa yang terjadi namun keduanya saling melambaikan tangan sebelum akhirnya cewek itu ditinggalkan sendirian di parkiran. Sungguh pemandangan yang mengharukan. 

     Tak punya teman ngobrol lagi, cewek itu malah menoleh kesana kemari gitu, saya pikir sih dia lagi mencari seseorang, anehnya saat dia menoleh ke arahku, ia terus menatapku cukup lama. Saya sih gak berpikir macam-macam pasti dia terpesona dengan ketampanganku, maklum lah banyak yang bilang saya ini mirip barik prima jadi saya gak pernah heran jika ada cewek yang menatapku sedalam itu. Gak perlu waktu lama cewek itu berdiri dari tempat duduknya berjalan menghampiriku dan dengan lembut berkata :

"kakak, tukang ojek yah? Tanya wanita itu dengan wajah serius.

Sialan, Jadi dia itu ngeliatin saya bukan karena tertarik dan terpesona Tapi karena dia pikir saya ini tukang ojek. Yah terpaksa deh karena kebetulan lagi butuh duit, saya iyain saja, rejeki memang gak kemana.

Posting Komentar

1 Komentar