Mengusir kejombloan

Dulu, Pada saat kelas 1 SMA saya merasa masa SMA itu biasa-biasa saja gak seperti yang dikatakan orang-orang kebanyakan bahwa masa SMA adalah masa yang paling indah, saya ngerasa selama setahun berada di bangku SMA saya belum menemukan kebenaran akan hal itu. bagaimana tidak, selama berada di kelas 10 kebanyakan temanku (termasuk saya) masih memiliki sifat bocah, egois kalau ada tugas dari guru pasti dikerjain sendiri-sendiri ngak ada istilah gotong royong ngerjain PR bareng. gak seru banget kan *emang.

sekarang saya sudah memasuki tahun ke 2 di SMA dan saya baru paham bahwa kelas 2 ini bakal menarik jika saya bisa punya pacar, yang saya maksud "punya" di sini bukan membeli apalagi menyewa pacar lalu memasukkannya ke dalam sangkar atau memakaikannya gelang atau sebagainya tapi saya harus nyatain cinta kepada seseorang atau bahasa kerennya nembak seorang cewek kemudian ia nerima saya atau bahasa resminya jadian.

Tapi sebenarnya untuk mendapatkan pacar gak semudah itu, sebelumnya saya harus menjadi keren dulu, naik motor kesekolah, pake parfum atau setidaknya saya mandi sebelum ke sekolah, maklum saya bergabung dengan komunitas pecinta alam jadi saya sangat memegang teguh prinsip Menjaga Air Sama Dengan Menjaga Kehidupan.

Setelah sudah agak ganteng maksimal (termasuk sudah mandi ke sekolah) saya sudah siap mencari wanita yang akan beruntung jadi pacarku. 

Siang itu yang gak bolong saya jalan petantang-petenteng dengan penuh kesongongan, dagu diangkat sedikit keatas, kedua tangan di masukkan kesaku celana dengan berjalan agak ngangkang biar disangka paling senior di sekolah. Di sepanjang ruang kelas yang di penuhi siswa baru Belum ada wajah-wajah yang bisa bikin saya terpanah. Yang ada malah wajah-wajah yang bikin saya kezel. Wajah siswa-siswa baru sekarang pada tua-tua, perutnya juga pada buncit kayak lagi ngumpetin tabung gas 3kg di perutnya.

Saya pun duduk di kursi yang berada di depan ruang guru buat istrihat sekalian dari sudut itu saya bisa memperhatikan dengan cool siswa-siswa baru itu.

Diantara pemandangan siswa baru yang berlarian kesana kemari sudah kayak bocah SD yang ngeliat tukang somay, pandanganku pun teralihkan sama satu orang cewek, menurutku dia adalah cewek yang selama ini aku impikan, alisnya tebal, senyumnya bertetangga dengan lesung pipi dan yang paling terpenting ia tidak berjakun. 

Saya pengen banget kenalan dengan dia tapi Saya gak tau mau ngapain, selama saya puber saya belum pernah deketin cewek. Tapi saya langsung teringat suatu adegan yang ada di film-film saat ingin kenalan sama cewek dengan cara menabrak si cewek sambil menjatuhkan tumpukan buku yang ada di tangannya lalu memungutnya berbarengan sembari bersentuhan tangan, lalu setelah itu mereka jadian. *yess saya bakal pake cara itu. tapi kayaknya itu gak berlaku deh bagi cowok yang muka pas-pasan kayak saya.

Akhirnya saya bertanya ke safan, temen kelasku yang konon Katanya dia adalah playboy pada masa SMPnya. Saya gak tau juga sih kenapa dia bisa jadi playboy padahal wajahnya juga gak terlalu mendukung, dan anehnya saya percaya aja kalo dia itu playboy.

Ia pun nyaranin saya buat kenalan pake' teknik modus, pura-pura minjem duitnya gitu, karena lupa bawa duit ke sekolah, katanya dengan cara itu saraf sensorik yang ada di dalam otaknya bakal membuat dia keinget terus sama saya karena saya meminjam sesuatu kepunyaan dia dan persentase menggunakan teknik ini dijamin 99.9% berhasil *cukup logis sih. Pantas ibu kantin di SMPku masih ingat sama saya sampe sekarang.

mendengar itu saya jadi yakin kenapa safan dengan mukanya yang kayak kodok bisa jadi playboy.

Suatu hari dia sedang makan di kantin bersama beberapa temannya. Kebetulan saya juga sedang berada di kantin yang sama. Dalam situasi seperti ini safan malah bilang, "hei, ini waktunya kamu beraksi." sambil berbisik di telingaku.

"yang benar saja, ini bukan waktu yang tepat" kataku membalas ucapan safan.

"ayolah" kata safan lagi

"jangan dulu" jawabku

"ahh cemen" kata safan

"cupu banget." kata safan lagi.

"banci lu, gitu aja takut" sambung safan lagi.

Sumpah ini anak dari tadi ngeledek terus. Pengen banget saya siram mukanya pake' air rebusan indomie Biar dia diam.

"ayo dong momen kayak gini gak datang 2 kali, maju saja dulu nanti kamu menyesal" kata safan lagi.

Mendengar kata-kata safan saya sepertinya tertantang dan terpaksa ngedeketin dia.

"dek kamu bawa uang gak?" Saya menahan nafas sejenak "Saya bisa pinjam dulu, soalnya uang saya jatuh gak tau dimana."

Kampretttt !!! sepertinya Saya yang polos ini sudah di kerjain sama safan si playboy cap kodok. 

saya seperti orang yang telanjang di dalam kantin, Malu abiss.

Alis cewek itu naik sembari di ikuti dengan beberapa temannya, ia menatapku dengan tatapan heran dan berkata "iyah, saya cuma punya 10ribu kak".

"gak apa-apa, besok saya langsung ganti deh." kataku sok cool Padahal kakiku gak berhenti gemeteran. Bayangin men, minjem duit sama orang yang belum dikenal !!

Akhirnya sesuatu yang direncanakan pun berjalan, sudah seminggu saya gak balikin duit tuh cewek. semua lagi-lagi saran dari safan, katanya biarkan dulu dia merasakan rindu. Ehmm sebagai pemula saya main percaya-percaya aja deh sama dia.

Terbukti malam itu cukup sunyi, suara notif dari ponselku cukup terdengar jelas, notif malam itu beda dari biasanya, bukan lagi dari promo provider atau mama minta pulsa tapi ada satu akun yang meminta perteman denganku di facebook. Saya melihat username nya tertulis "iris bella (kita samarkan namanya, karena itu menyangkut privasinya, saya gak mau di menanggung malu dan di bully habis-habisan karena pernah dekat denganku) saya perhatikan foto profilnya, wahh ternyata dia adalah cewek itu, oh terima kasih safan, kau telah memberikan saya saran yang luar biasa.

Saya pun langsung mencet tombol konfirmasi, terus scroll-scroll kebawa buat lihat postingan dia tapi semakin scroll kebawah saya melihat postingan yang kurang ajar postingan itu berisi foto bella dengan seorang cowok. Saya langsung galau, foto itu benar-benar merubah suasana hatiku, saya langsung matiin hapeku, membaringkan diri di kasur, meluk guling kesayanganku terus menutup mata dengan pelan-pelan, yah kebetulan malam itu saya ngantuk juga sih sebenarnya.

"ahh baru juga pacar, istri orang aja masih bisa kita rebut" kata safan setelah esoknya saya memperlihatkan foto cewek itu dengan seorang cowok.

Lagi-lagi safan nyuci otakku yang masih polos ini. "cinta itu harus di perjuangin bro, mungkin dia sudah punya pacar, tapi itu bukan alasan untuk berhenti memperjuangkan cinta, tikung dong bro!!". Kata safan, emang yah wajah dengan perkataan itu sama, sama-sama tercela tapi lagi-lagi saya terjerumus dengan kata-katanya, saya rasa safan berbakat jadi tukang hipnotis.

Singkat cerita kami pun melewati fase kirim-kiriman SMS yang sok perhatian seperti ngingetin makan, ingetin tidur, bahkam sampe ingetin saya bayar utang *sial. Juga fase telpon-telponan sampe larut malem yang bikin telinga jadi agak budeg dan fase saling ‘tag’ di facebook yang kalau jaman sekarang kesannya sudah norak. Padahal dulu itu adalah cara terbaik buat pamer ke dunia kalau kita lagi deket sama seseorang.

Setelah merasa cukup akrab, tibalah hari penembakan itu, saya mengajaknya untuk ngobrol di belakang kelasnya, kelasnya berada di sudut sekolah, jadi di sana kami bisa mengobrol dengan lepas tanpa ada yang mengganggu. kami duduk saling berseblahan Dengan tangan yang sedikit gemeteran saya mencoba meraih tangannya lalu mengisi selah-selah jari tangannya, Tangan bella halus, lembut, saya sampe keringatan dibuatnya. ia lalu membalas dengan menggenggam erat tanganku juga. Saya menjadi tidak ragu untuk mengungkapkan semuanya.

"aku mau ngomong kalo aku suka kamu, hhmm kamu mau gak jadi pacar aku?" Saya berkata sok keren seperti di filmnya DILAN pas dia lagi nembak milea di depan kantin

"hhmmmmhHmm"

"Jadi gimana?"

"Hhhmmmm"

Dia hanya menjawab hem-hem dari tadi, saya tambah degdegan, pikiranku pun jadi kacau, kalo sampe ditolak, siap-siap deh safan playboy kodok itu bakal kubacok.

"aku mau kok"

Akhirnyaaaa kutukan jomblo pun sudah terlepas. Semenjak hari itu masa SMA yang penuh warna pun dimulai. foto cowok yang ada di beranda fb nya ternyata dia adalah kakak kandungnya, mungkin jika bukan saran sesat dari safan kesempatan jadian dengan bella gak akan pernah terjadi karena saya enggak mau ngeganggu hubungan mereka. Sama seperti saya, Saya juga enggak mau jika hubunganku diganggu sama orang lain.

Terakhir saya cuma mau bilang, kita tidak akan selamanya benar, terkadang kita butuh saran dari seorang teman, mungkin saja waktu itu saya akan ditolak oleh bella karena saran sesat dari safan tapi saya yakin, kelak saya akan menyesal jika hanya melewatkan kesempatan itu dan tidak sempat melakukan apa-apa di saat itu. *duhhh ngomong apasihh. 

Intinya Semoga kalian kalian bisa mengambil hikmah dari tulisan ini. 

Babay.